Makalah Peluang Bisnis Paprika


MAKALAH
PELUANG BISNIS TANAMAN PAPRIKA
Untuk memenuhi salah satu Tugas mata kuliah Manajemen Akuntansi
KELOMPOK 4
Di susun Oleh :
1.    Susan susanti
2.    M. Hamdan Nugraha
3.    Rendi Pratama H
4.    Jaeni wijaya
 
 
 
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
 2017


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah tentang “Peluang Bisnis Tanaman Paprika” tepat pada waktunya dan sebagai salah satu Tugas mata kuliah Manajemen Akuntansi. Sholawat serta salam selamanya tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita semua selaku umatnya semoga mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan jauh dari kesempurnaan karena kesempurnaan hanya milik Alloh SWT, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan pembuatan makalah di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis menyampaikan harapan semoga penulisan Makalah Manajemen Akuntansi bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pihak yang memerlukannya.
                                                     
Tanjungsari, 08 April  2017
 
                                                                                                           Penulis


DAFTAR ISI
                                                                                                         Hal         
KATA PENGANTAR...............................................................................
i
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................
4
1.3 Tujuan..................................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................
5
2.1 Sentral budidaya paprika di indonesia.............................................
5
2.2 Peluang bisnis budidaya paprika di indonesia.................................
8
2.3 Pemasaran Paprika.............................................................................
11
BAB III PENUTUP...................................................................................
18
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
20
 
 
 
 


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Paprika (capsicum annum L)  adalah tumbuhan perdu penghasil buah dengan nama yang sama, tanaman ini berasal dari daratan amerika selatan. Sekarang ini paprika sudah tersebar luas keberbagai penjuru dunia dan banyak di budidayakan dihampir semua wilayah tropis maupun subtropis. Buah paprika sering digunakan sebagai bahan tambahan masakan, misalnya digunakan sebagai campuran salad. Paprika termasuk dalam keluarga terung-terungan  (solanaceae) dari genus Capsicum, buahnya berasa manis dan sedikit pedas. Tanaman paprika memiliki ciri-ciri mirip sekali dengan biji cabai. Paprika terdiri dari beberapa varietas yang dicirikan dengan warna buah, yaitu paprika merah, paprika kuning dan paprika ungu. Buah paprika disebutkan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena mengandung banyak antioksidan dan Vitamin C(150-250 mg/100g). Kandungan karoten (seperti lycopene) pada paprika merah adalah sembilan kali lebih banyak. Paprika merah juga memiliki kandungan vitamin C dua kali lipat dari paprika hijau.
Pada saat ini, tanaman paprika (capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas penting yang dibudidayakan di indonesia. Tanaman paprika berasal dari Amerika tengah dan Amerika selatan kemudian menyebar ke eropa dan asia setelah tahun 1500-an. Pada awal penyebaran di Eropa, tanaman paprika dibudidayakan di lahan terbuka. Walaupun termasuk tanaman tahunan, paprika di budidayakan sebagai tanaman setahun di daerah beriklim temperata, tetapi di daerah tropis tanaman tersebut kemungkinan akan tumbuh dan memberikan hasil selama lebih dari beberapa tahun.
Klasifikasi Tanaman Paprika
Divisi               : Spermatophyta (tanman berbiji)
Subdivisi         : Angiospermae (biji berada dalam buah )
Kelas               : Dicotyledonae (biji berkeping dua atau biji belah)
Ordo                : Solanales
Famili              : Solanaceae( Terung-terungan)
Genus              : Capsicum
Spesies            : Capsicum annum
Varietas           : Grossum
Dalam klasifikasi tumbuhan, paprika dimasukkan ke dalam famili solanaceae. Daunnya berukuran lebar dan berwarna hijau tua. Bentuk buahnya mirip lonceng, sehingga dinamakan bell papper. Aroma buahnya pedas menusuk, namun rasanya tidak pedas, bahkan cenderung manis, sehingga disebut sweet papper. Paprika membutuhkan kondisi tertentu untuk pertumbuhannya, yaitu suhu 24-30 C pada siang hari dan 9-12 C pada malam hari. Meskipun demikian, tanaman ini masih dapat bertahan pada suhu 38 C. Di indonesia, tanaman paprika cocok ditanam pada dataran tinggi yang bersuhu 16-25 C.
Buah paprika mengandung banyak protein, lemak dan gula tetapi mengandung banyak karoten dan sebagai sumber vitamin C (sampai 340 mg100 g buah segar). Jika dibandingkan dengan buah jeruk yang mengandung vitamin C sekitar 146 mg/100 g maka kandungan C pada paprika jauh lebih tinggi dari pada buah jeruk. Paprika umumnya digunakan sebagai bumbu penyedap masakan dan juga sebagai zat pewarna makanan.
Tabel 1: Kandungan gizi (komposisi kimia) buah cabai paprika segar dalam setiap 100 g bahan yang dapat dimakan
No
Jenis zat
Kadar
1
Kalori
--
2
Protein
0.90     g
3
Lemak
0,30     g
4
Karbohidrat
4,40     g
5
Kalsium
7,00     mg
6
Fosfor
22,00   mg
7
Zat besi
0,40     mg
8
Vitamin A
22,00   IU
9
Vitamin B-1
540,00 mg
10
Vitamin B-2
0,02     mg
11
Vitamin C
160,00 mg
12
Niasin
0,40     mg
Sumber : Tabel Of Representative Value Of Food Commonly Used In Tropical Countries (1982) dalam Imam Harjono, 1994.
 
1.2  Identifikasi Masalah
1.2.1        bagaimana peluang bisnis tanman paprika
1.2.2        bagaimana peluang pasar tanaman paprika
 
1.3  Tujuan
1.3.1        untuk mengetahui lebih dalam tentang peluang bisnis tanaman Paprika
1.3.2        mengetahui peluang pasar tanaman paprika.
1.3.3        menambah ilmu pengetahuan di masa yang akan datang tentang peluang bisnis tanman paprika.
 
 
 
 
 


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sentral budidaya paprika di indonesia
Sampai saat ini belum ada data resmi tentang luasan dan lokasi sentral budidaya paprika di indonesia. Namun berdasarkan data yang bersumber dari asosiasi petani paprika (asperika), budidaya paprika sudah banyak dibudidayakan secara besar-besaran di beberapa wilayah di indonesia. Beberapa wilayah sentral produksi paprika di indonesia antara lain: Jawa Barat, Jawa tengah, jawa timur, bali , nusa tenggara barat dan sulawesi selatan. Berikut ini daftar wilayah dan luasan lahan budidaya paprika di indonesia.
Secara umum tanaman ini memerlukan temperatur 21o C  - 27 o C pada siang hari dan 13o C  - 16 o C pada malam hari. Dan tanaman paprika memerlukan kelembaban udara sekitar 60%-80%. Curah hujan 250 mm/bulan ketinggian tempat 700 mdpl – 1500 m dpl. Penyinaran 8-12 jam/ hari (long day plant). Dalam budidaya paprika, diperlukan keterampilan untuk menerapkan pengetahuan dan teknik budidaya yang sesuai dengan daya duknung agroekosistem, dengan tinjauan berbagai aspek agronomis dan agroekonomi. Keterampilan yang kurang dan pengetahuan yang tidak memadai tentang cabai aprika yang dibudidayakan dapat menyebabkan kegagalan dan kerugian yang besar. Selain keterampilan dan pengetahuan, dalam membudidayakan cabai paprika sangat dibutuhkan juga modal usaha yang cukup memadai. (Bambang, 2007)
 
1.    Jawa Barat
a). Kabupaten bandung barat sekitar kecamatan cisarua dan kecamatan parongpong (24 ha).\
b). Kabupaten cianjur, sekitar perkebunan gedeh dan cipanas ( 2,5 ha)
c). Kabupaten bogor, sekitar megamendung ( 1ha).
d). Kabupaten garut, sekitar daerah cikajang (1 ha)
2. Jawa tengah : wonosobo ( 1 ha)
3. Jawa timur : kota batu, malang, (1 ha), kabupaten pasurusn sekitar kecamatan tutur
4. Bali : sekitar bedugul ( 1 ha)
5. Nusa tenggara barat : Daerah sembalun, kaki rinjani ( 14 ha)
6. Sulawesi selatan : kabupaten bantaeng, loka, sekitar perkebunan strawberry.
 
Daftar kebutuhan kontruksi
No
Bahan
Satuan
Banyak
Harga
Jumlah
1
Bambu all grade 
Batang
1650
5000
8.250.000
2
Plastik UV
Kg
250
32000
8.000.000
3
Plastik dinding (8 mm)
Kg
50
22000
1.100.000
4
Polinet
Rol
3
3500
525000
5
Mulsa
Rol
2
420000
840000
Keterangan :
Masa Ekonomis Screen House 5 Tahun ( 5 Periode )
Nilai Depresiasi Bangunan Screen Setiap Periode :
Rp. 21.462.000 : 5 (Periode) = Rp. 4.292.400
 
Daftar kebutuhan irigasi
No
Bahan
Satuan
Banyak
Harga
Jumlah
1
Toren
Buah
1
1.200.000
1.200.000
2
Drum
Buah
1
150000
150000
3
Pe 13 mm
M
650
3500
2275000
4
Pe 5 mm
M
650
850
552500
5
Take off, grommet, end plugh
Set
30
15000
450000
6
Regulating stick
Buah
1300
1500
1.950.000
7
Nepel
Buah
1300
350
455000
8
Stop kran
Buah
5
22000
110000
9
Mesin jet pomp
Unit
1
800000
800000
10
Pipa all grade (1/2”,1/4”,1”,2”)
Length
15
20000
300000
11
Skrin filter 
Buah
1
275000
275000
12
Biaya pasang
HOK
7
40000
2.800.000
Jumlah Total
11.317.500
 
 
2.2 Peluang bisnis budidaya paprika di indonesia
Usahatani paprika memiliki peluang bisnis yang baik karena penggunaan paprika cukup luas sehingga pangsa pasar nya cukup banyak. Selain di gunakan untuk konsumsi rumah tangga, paprika juga digunakan untuk industri makanan dan minuman, industri farmasi (obat-obatan), industri kosmetik dan industri makanan ternak. Dengan semakin banyak nya wisatawan asing dan ekpartriat yang tinggal di indonesia dan semakin populernya makanan barat di kota-kota besar di indonesia seperti pizza dan salad, terutama anak-anak muda yang sangat menyukai masakan eropa sehingga permintaan paprika semakin meningkat. Hotel, Restaurant, cattering, dan pasar swalayan pada gilirannya sangat membutuhkan paprika. Dilihat dari aspek sumber daya alam, tersedianya dataran tinggi dan lahan yang sesuai untuk pertumbuhan paprika merupakan peluang mengembangkan usaha paprika. Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan industri pengolahan berbahan baku parika, penggunaan oleoresim yang cukup luas dalam berbagai keperluan industri pangan dan farmasi, penggunaan ektrak bubuk paprika dalam pemeliharaan ternak menyebabkan permintaan paprika meningkat.
 
Segmentasi Buah Paprika
a)      Demografis
Melibatkan pembagian pasar berdasarkan variabel-variabel demografis seperti:
·         Usia
Pada paprika untuk ,anak-anak, remaja, dewasa, serta orang tua karena buah paprika dapat di campur pada beberapa masakan olahan tidak hanya itu paprika juga dapat di buat  jus karena dapat melawan kanker dan kaya akan kandungan gizi/nutrisinya.
·         Jenis kelamin
Pada parika yang mengkonsumsi pria dan wanita
·         pendapatan
Pada paprika kenyataannya yang mengkonsumsi buah ini kebanyakan yaitu golongan menengah ke atas.
·         pekerjaan
·         agama (semua agama)
·         ras, dan
·         kebangsaan.
Bersandarnya para pemasar terhadap karakteristik demografis ini karena mereka sering kali terkait erat dengan kebutuhan dan perilaku pembeli para konsumen serta dapat langsung diukur.
b)      Geografis
Berdasarkan pemasaran geogafinya buah paprika sudah masuk ke pasar :
Berdasarkan pemasaran geogafinya buah paprika sudah masuk ke pasar :
·         Pasar domestic : seperti pasar local yaitu ada pasar tradisional dan pasar modern
Pasar Lokal : paprika disalurkan kepada beberapa restoran terkenal di nasional seperti Hoka-Hoka Bento, Pizza Hut, dan Yanfruit, Kemfarm dengan kualitas grade A local, grade B, dan grade C. (supermarket,perusahan makan,setia budi,jogya) kebanyakan daerah jawa
·         Pasar internasional yaitu singapur,Taiwan.
 
c)    Behavioristis
Menurut selera konsumen semakin banyak yang suka maka semakin meningkat pula permintaan buah paprika di pasaran dan di imbangi dengan pendapatan masyarakatnya atau kebiasanya dalam menjaga kesehatan
d)   Psikografis
Pembagian pasar berdasarkan gaya hidup dan atau kepribadian di rujuk sebagai segmentasi psikografis. Penentuan gaya hidup biasanya didasarkan pada analisis kegiatan, minat dan opini (activities, interest, opinion – AIO) para konsumen.
Contohnya:
Dengan semakin banyaknya turis asing dan ekspatriat yang tinggal di Indonesia dan semakin populernya makanan Barat di Indonesia, permintaan akan paprika semakin meningkat. Tersedianya dataran tinggi dan lahan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman paprika, serta adanya permintaan pasar yang terus meningkat.
 
2.3 Pemasaran Paprika
Pemasaran buah paprika tidak terlalu sulit karena memiliki pasar yang sangat luas baik di dalam negeri maupun untuk pasar ekspor. Pemasaran dalam negeri tidak seperti pemasaran cabai lainnya, karena belum memasyarakatnya buah paprika dan masih sedikit jenis masakan khas Indonesia yang menggunakan buah paprika serta paprika masih tergolong mahal dibanding dengan cabai besar biasa. Paprika dapat dipasarkan dalam bentuk buah segar, buah kering maupun dalam bentuk olahan, tergantung pada permintaan pasar. Pemasaran dalam bentuk buah segar, harga jualnya dibedakan atas bentuk, warna dan ukuran buah. Dari segi warna, paprika dibedakan yaitu merah, hijau, kuning dan orange.Paprika orange, kuning dan merah harga jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan paprika warna hijau. Selain warna, harga jual paprika ditentukan pula oleh ukuran buahnya.
Kegiatan pemasaran paprika dari petani produsen sampai ke konsumen melibatkan cukup banyak mata rantai pemasarannya. Panjang atau pendeknya mata rantai pemasaran akan berpengaruh terhadap harga jual di tingkat petani dan harga jual di pasaran (harga yang dibayar konsumen). Semakin pendek mata rantai pemasaran, berarti harga jual di tingkat petani produsen semakin tinggi. Rantai pemasaran yang pendek, pedagang perantara memperoleh keuntungan yang wajar dan konsumen mendapatkan harga yang tidak terlalu mahal.
Pemasaran buah paprika segar selama ini, umumnya petani produsen menjual langsung ke swalayan, hotel, restoran. Cara memasarkan langsung seperti ini biasanya sangat menguntungkan karena petani produsen akan mendapatkan harga yang tinggi.
Petani produsen menjualnya kepada pedagang/tengkulak sewaktu pedagang/tengkulak itu datang ke kebun dan membeli langsung paprika tersebut. Kelebihannya, paprika belum disortir petani produsen dan pasti dibeli semua oleh pedagang/tengkulak sedangkan kekurangannya adalah biasanya harga ditentukan oleh pedagang/tengkulak sehingga jika petani produsen tidak pandai menjualnya tentu tidak akan mendapat keuntungan yang memadai. Harga paprika sangat tergantung pada musim panen, jika musim panen raya pada umumnya harga paprika di pasaran turun. Pada saat panen raya, harga paparika di tingkat petani produsen dapat berfluktuasi setiap hari bahkan setiap jam.Selain itu, pada saat bulan ramadhan harga paprika juga menurun karena permintaan akan paprika dalam negeri juga menurun. Harga paprika cenderung ditentukan di tingkat pedagang besar (grosir). Melalui jaringannya, pedagang besar telah memiliki kemudahan untuk memperoleh harga di pasaran atau harga konsumen. Dilihat dari aspek sumber daya alam, tersedianya dataran tinggi dan lahan yang sesuai untuk tanaman paprika merupakan prospek dalam pengembangan tanaman paprika. Peluang pemasaran paprika tidak hanya terbatas di dalam negeri tetapi juga luar negeri, yaitu Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Inggris, Swedia, Perancis, Swiss, Spanyol, Italia, Kanada, Belgia, Jepang, Singapura, Malaysia, Singapura.
Harga
Masih sedikitnya pengusahaan paprika di Indonesia menyebabkan produksi  paprika   yang   ada   belum   mampu   memenuhi   permintaan.   Kekurangan  produksi  ini  membuka  peluang  untuk  mengusahakan  paprika.  Peluang-  peluang lainnya timbul dari pertumbuhan penduduk dan informasi yang cepat  di Indonesia dan pertumbuhan waralaba yang lebih dari 50% nya bergerak  dibidang  makanan dan  minuman.  Dari keterangan yang diperoleh, peluang pasar ekspor paprika masih terbuka  terutama   untuk  ekspor ke Singapura. Salah satu petani   paprika   di  Pasirlangu,  menjual  produksi  paprikanya  sebanyak  80%  ke  eksportir yang mengekspor ke Singapura dan sisanya 20% ke pasar lokal.  
Oleh karena itu, untuk mempertahankan market share yang  luas, strategi harga yang tepat adalah menggunakan standard harga yang tidak murah untuk  masing-masing kualitas karena terbatasnya produk yang dihasilkan serta permintaan yang terus meningkat baik di tingkat nasional, maupun internasional. Standars harga yang ditawarkan sebagai berikut
Untuk domestic ( target pemasaran paprika yang masuk ke ritel modern seperti jogja,super indo,dan lainya)
a.       Untuk paprika untuk kemasan isi 1 buah untuk G.A dan B local.
Jenis paprika
Harga /bungkus
Hijau
Rp 6500
Merah
Rp 9000
Kuning
Rp 9000
Orange
Rp 9000
b.      Untuk paprika dengan kemasan isi 2 jenis paprika yang berbeda yaitu
Jenis paprika
Harga / bungkus
Hijau,merah
Rp 13500
Hijau,orange
Rp 13500
Hijau kuning
Rp 13500
Merah ,orange
Rp 15500
Kuning.orange
Rp 15500
Hijau
Rp 13000
Merah
kuning                                                   
Rp 13000
Orange
Rp 13000
c.       Untuk kombinasi 3 paprika
Jenis paprika
Harga / bungkus
Hijau,merah,orange
Rp 22500
Hijau ,orange,kuning
Rp 22500
Merah ,kuning,orange
Rp 23500
Hijau
Rp 17500
Merah
Rp 25000
Kuning
Rp 25000
Orange
Rp 25000
d.      Untuk kemasan paprika isi 6 atau 1 kg yaitu
Jenis paprika
Harga / kemasan
Hujau
Rp 34000
Merah
Rp 49000
Kuning
Rp 49000
Orange
Rp 49000
 
 
Strategi Lokasi dan Distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konusumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang atau jasa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah:
1)      Dekat dengan kawasan industry
2)      Dekat dengan lokasi perkantoran
3)      Dekat dengan lokasi pemerintah
4)      Dekat dengan pusat pemerintah
5)      Dekat dengan lokasi perumahan dan masyarakat
6)      Mempertimbangkan jumlah pesaing
7)      Sarana dan prasarana
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi:
1)      Pertimbangan pembeli atau factor pasar
2)      Karakteristik product
3)      Factor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan
 
Dari beberapa aspek penentuan lokasi yang ditinjau, maka fokus perhatian pada pemasaran paprika adalah pada pengembangan sarana dan prasarana baik pada teknologi alat pengangkutan maupun SDM yang berkualitas. Hal ini karena sulitnya untuk mengadakan lokasi budidaya paprika yang mendekati pasar atau konsumen sehingga alternative lain yang perlu diperhatikan untuk kualitas pemasaran paprika terletak pada pengembangan alat-alat pendingin dalam mobil angkutan agar paprika tidak cepat busuk dan menjaga kualitas produk serta pemilihan SDM seperti supir angkutan yang berkinerja dalam proses distribusi. Selain itu, sarana dan prasarana on farm juga harus ditingkatkan dari segi kuantitas maupun  kualitas agar produk yang dihasilkan meskipun terbatas pada beberapa daerah tertentu di Indonesia, tetapi mampu bersaing untuk memenuhi angka permintaan serta menghasilkan kualitas yang memenuhi standard.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paprika merupakan salah satu sayuran yang memiliki prospek yang cerah. Peluang pasar luar dan dalam negeri masih terbuka lebar karena pasokan lebih kecil dibandingkan permintaan. Produksi dalam negeri masih terbatas, karena paprika merupakan tanaman yang memerlukan kondisi agroklimat dan terbatas pada daerah dataran tinggi. Walaupun bukan merupakan tanaman sayuran asli indonesia, perubahan gaya hidupdan pola konsumsi penduduk (Khususnya perkotaan) berupa menu sayuran permintaan terhadap paprika menunjukkan peningkatan. Paprika yang lebih dikenal  dengan nama cabai manis ini banyak ditemukan di pasar swalayan, dan juga dipasar tradisional di daerah perkotaan. Paprika adalah tanaman subtropis sehingga akan lebih cocok ditanam pada daerah dengan ketinggian di atas 750 m dpl (di atas permukaan laut). Walaupun jika dibandingkan dengan permintaan jenis cabai yang lain, permintaan paprika lebih kecil, luas penanaman paprika terus berkembang seiring dengan permintaan pasar yang terus meningkat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi paprika adalah melalui intensifikasi dan teknologi penanaman. Teknik budidaya secara hidroponik merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi pada kondisi lahan yang semakin sempit sebagai akibat dari konversi lahan pertanian untuk kawasan industri dan pemukiman.


DAFTAR PUSTAKA


Comments

Popular posts from this blog

Makalah Mengnalisis Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis

Contoh Laporan Tugas Praktek Lapangan