Makalah Peluang Bisnis Paprika
MAKALAH
PELUANG BISNIS TANAMAN PAPRIKA
Untuk
memenuhi salah satu Tugas mata kuliah Manajemen Akuntansi
KELOMPOK 4
Di susun Oleh :
1.
Susan
susanti
2.
M.
Hamdan Nugraha
3.
Rendi
Pratama H
4.
Jaeni
wijaya
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
2017
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah tentang “Peluang
Bisnis Tanaman Paprika” tepat pada waktunya dan sebagai salah satu Tugas mata
kuliah Manajemen Akuntansi. Sholawat serta salam
selamanya tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada
keluarganya, para sahabatnya, dan kepada kita semua selaku umatnya semoga
mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.
Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan jauh dari kesempurnaan karena kesempurnaan hanya
milik Alloh SWT, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi penyempurnaan pembuatan makalah di masa yang akan datang.
Akhirnya
penulis menyampaikan harapan semoga penulisan Makalah Manajemen Akuntansi
bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pihak yang memerlukannya.
Tanjungsari, 08 April 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
Hal
KATA PENGANTAR...............................................................................
|
i
|
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
|
ii
|
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
|
1
|
1.1 Latar Belakang....................................................................................
|
1
|
1.2 Identifikasi Masalah...........................................................................
|
4
|
1.3 Tujuan..................................................................................................
|
4
|
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................
|
5
|
2.1 Sentral budidaya
paprika di indonesia.............................................
|
5
|
2.2 Peluang bisnis
budidaya paprika di indonesia.................................
|
8
|
2.3 Pemasaran Paprika.............................................................................
|
11
|
BAB III PENUTUP...................................................................................
|
18
|
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
|
18
|
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
|
20
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paprika
(capsicum annum L) adalah tumbuhan perdu
penghasil buah dengan nama yang sama, tanaman ini berasal dari daratan amerika
selatan. Sekarang ini paprika sudah tersebar luas keberbagai penjuru dunia dan
banyak di budidayakan dihampir semua wilayah tropis maupun subtropis. Buah
paprika sering digunakan sebagai bahan tambahan masakan, misalnya digunakan sebagai
campuran salad. Paprika termasuk dalam keluarga terung-terungan (solanaceae) dari genus Capsicum, buahnya
berasa manis dan sedikit pedas. Tanaman paprika memiliki ciri-ciri mirip sekali
dengan biji cabai. Paprika terdiri dari beberapa varietas yang dicirikan dengan
warna buah, yaitu paprika merah, paprika kuning dan paprika ungu. Buah paprika
disebutkan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena mengandung banyak
antioksidan dan Vitamin C(150-250 mg/100g). Kandungan karoten (seperti
lycopene) pada paprika merah adalah sembilan kali lebih banyak. Paprika merah
juga memiliki kandungan vitamin C dua kali lipat dari paprika hijau.
Pada
saat ini, tanaman paprika (capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas
penting yang dibudidayakan di indonesia. Tanaman paprika berasal dari Amerika
tengah dan Amerika selatan kemudian menyebar ke eropa dan asia setelah tahun
1500-an. Pada awal penyebaran di Eropa, tanaman paprika dibudidayakan di lahan
terbuka. Walaupun termasuk tanaman tahunan, paprika di budidayakan sebagai
tanaman setahun di daerah beriklim temperata, tetapi di daerah tropis tanaman
tersebut kemungkinan akan tumbuh dan memberikan hasil selama lebih dari
beberapa tahun.
Klasifikasi
Tanaman Paprika
Divisi : Spermatophyta (tanman berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (biji berada dalam buah
)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping
dua atau biji belah)
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae( Terung-terungan)
Genus
: Capsicum
Spesies
: Capsicum annum
Varietas
: Grossum
Dalam
klasifikasi tumbuhan, paprika dimasukkan ke dalam famili solanaceae. Daunnya
berukuran lebar dan berwarna hijau tua. Bentuk buahnya mirip lonceng, sehingga
dinamakan bell papper. Aroma buahnya pedas menusuk, namun rasanya tidak pedas,
bahkan cenderung manis, sehingga disebut sweet papper. Paprika membutuhkan
kondisi tertentu untuk pertumbuhannya, yaitu suhu 24-30 C pada siang hari dan
9-12 C pada malam hari. Meskipun demikian, tanaman ini masih dapat bertahan
pada suhu 38 C. Di indonesia, tanaman paprika cocok ditanam pada dataran tinggi
yang bersuhu 16-25 C.
Buah
paprika mengandung banyak protein, lemak dan gula tetapi mengandung banyak
karoten dan sebagai sumber vitamin C (sampai 340 mg100 g buah segar). Jika
dibandingkan dengan buah jeruk yang mengandung vitamin C sekitar 146 mg/100 g
maka kandungan C pada paprika jauh lebih tinggi dari pada buah jeruk. Paprika
umumnya digunakan sebagai bumbu penyedap masakan dan juga sebagai zat pewarna
makanan.
Tabel 1: Kandungan gizi (komposisi kimia) buah
cabai paprika segar dalam setiap 100 g bahan yang dapat dimakan
No
|
Jenis zat
|
Kadar
|
1
|
Kalori
|
--
|
2
|
Protein
|
0.90 g
|
3
|
Lemak
|
0,30 g
|
4
|
Karbohidrat
|
4,40 g
|
5
|
Kalsium
|
7,00 mg
|
6
|
Fosfor
|
22,00 mg
|
7
|
Zat besi
|
0,40 mg
|
8
|
Vitamin A
|
22,00 IU
|
9
|
Vitamin B-1
|
540,00 mg
|
10
|
Vitamin B-2
|
0,02 mg
|
11
|
Vitamin C
|
160,00 mg
|
12
|
Niasin
|
0,40 mg
|
Sumber : Tabel Of Representative Value Of Food Commonly Used In Tropical
Countries (1982) dalam Imam Harjono, 1994.
1.2 Identifikasi Masalah
1.2.1
bagaimana peluang bisnis tanman paprika
1.2.2
bagaimana peluang pasar tanaman paprika
1.3 Tujuan
1.3.1
untuk mengetahui lebih dalam tentang
peluang bisnis tanaman Paprika
1.3.2
mengetahui peluang pasar tanaman
paprika.
1.3.3
menambah ilmu pengetahuan di masa yang
akan datang tentang peluang bisnis tanman paprika.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sentral budidaya paprika di
indonesia
Sampai
saat ini belum ada data resmi tentang luasan dan lokasi sentral budidaya
paprika di indonesia. Namun berdasarkan data yang bersumber dari asosiasi
petani paprika (asperika), budidaya paprika sudah banyak dibudidayakan secara
besar-besaran di beberapa wilayah di indonesia. Beberapa wilayah sentral
produksi paprika di indonesia antara lain: Jawa Barat, Jawa tengah, jawa timur,
bali , nusa tenggara barat dan sulawesi selatan. Berikut ini daftar wilayah dan
luasan lahan budidaya paprika di indonesia.
Secara umum tanaman ini memerlukan
temperatur 21o C - 27 o C pada siang
hari dan 13o C - 16 o C pada malam hari.
Dan tanaman paprika memerlukan kelembaban udara sekitar 60%-80%. Curah hujan
250 mm/bulan ketinggian tempat 700 mdpl – 1500 m dpl. Penyinaran 8-12 jam/ hari
(long day plant). Dalam budidaya paprika, diperlukan keterampilan untuk
menerapkan pengetahuan dan teknik budidaya yang sesuai dengan daya duknung
agroekosistem, dengan tinjauan berbagai aspek agronomis dan agroekonomi.
Keterampilan yang kurang dan pengetahuan yang tidak memadai tentang cabai
aprika yang dibudidayakan dapat menyebabkan kegagalan dan kerugian yang besar.
Selain keterampilan dan pengetahuan, dalam membudidayakan cabai paprika sangat
dibutuhkan juga modal usaha yang cukup memadai. (Bambang, 2007)
1. Jawa
Barat
a).
Kabupaten bandung barat sekitar kecamatan cisarua dan kecamatan parongpong (24
ha).\
b).
Kabupaten cianjur, sekitar perkebunan gedeh dan cipanas ( 2,5 ha)
c).
Kabupaten bogor, sekitar megamendung ( 1ha).
d).
Kabupaten garut, sekitar daerah cikajang (1 ha)
2.
Jawa tengah : wonosobo ( 1 ha)
3. Jawa timur : kota batu, malang, (1
ha), kabupaten pasurusn sekitar kecamatan tutur
4.
Bali : sekitar bedugul ( 1 ha)
5.
Nusa tenggara barat : Daerah sembalun, kaki rinjani ( 14 ha)
6.
Sulawesi selatan : kabupaten bantaeng, loka, sekitar perkebunan strawberry.
Daftar kebutuhan kontruksi
No
|
Bahan
|
Satuan
|
Banyak
|
Harga
|
Jumlah
|
1
|
Bambu all grade
|
Batang
|
1650
|
5000
|
8.250.000
|
2
|
Plastik UV
|
Kg
|
250
|
32000
|
8.000.000
|
3
|
Plastik dinding (8 mm)
|
Kg
|
50
|
22000
|
1.100.000
|
4
|
Polinet
|
Rol
|
3
|
3500
|
525000
|
5
|
Mulsa
|
Rol
|
2
|
420000
|
840000
|
Keterangan :
Masa Ekonomis Screen House 5 Tahun ( 5 Periode )
Nilai Depresiasi Bangunan Screen Setiap Periode :
Rp. 21.462.000 : 5 (Periode) = Rp. 4.292.400
Daftar kebutuhan irigasi
No
|
Bahan
|
Satuan
|
Banyak
|
Harga
|
Jumlah
|
1
|
Toren
|
Buah
|
1
|
1.200.000
|
1.200.000
|
2
|
Drum
|
Buah
|
1
|
150000
|
150000
|
3
|
Pe 13 mm
|
M
|
650
|
3500
|
2275000
|
4
|
Pe 5 mm
|
M
|
650
|
850
|
552500
|
5
|
Take off, grommet, end plugh
|
Set
|
30
|
15000
|
450000
|
6
|
Regulating stick
|
Buah
|
1300
|
1500
|
1.950.000
|
7
|
Nepel
|
Buah
|
1300
|
350
|
455000
|
8
|
Stop kran
|
Buah
|
5
|
22000
|
110000
|
9
|
Mesin jet pomp
|
Unit
|
1
|
800000
|
800000
|
10
|
Pipa all grade (1/2”,1/4”,1”,2”)
|
Length
|
15
|
20000
|
300000
|
11
|
Skrin filter
|
Buah
|
1
|
275000
|
275000
|
12
|
Biaya pasang
|
HOK
|
7
|
40000
|
2.800.000
|
Jumlah Total
|
11.317.500
|
2.2 Peluang bisnis budidaya paprika
di indonesia
Usahatani
paprika memiliki peluang bisnis yang baik karena penggunaan paprika cukup luas
sehingga pangsa pasar nya cukup banyak. Selain di gunakan untuk konsumsi rumah
tangga, paprika juga digunakan untuk industri makanan dan minuman, industri
farmasi (obat-obatan), industri kosmetik dan industri makanan ternak. Dengan
semakin banyak nya wisatawan asing dan ekpartriat yang tinggal di indonesia dan
semakin populernya makanan barat di kota-kota besar di indonesia seperti pizza
dan salad, terutama anak-anak muda yang sangat menyukai masakan eropa sehingga
permintaan paprika semakin meningkat. Hotel, Restaurant, cattering, dan pasar
swalayan pada gilirannya sangat membutuhkan paprika. Dilihat dari aspek sumber
daya alam, tersedianya dataran tinggi dan lahan yang sesuai untuk pertumbuhan
paprika merupakan peluang mengembangkan usaha paprika. Sejalan dengan
peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan industri pengolahan berbahan baku
parika, penggunaan oleoresim yang cukup luas dalam berbagai keperluan industri pangan
dan farmasi, penggunaan ektrak bubuk paprika dalam pemeliharaan ternak
menyebabkan permintaan paprika meningkat.
Segmentasi
Buah Paprika
a) Demografis
Melibatkan
pembagian pasar berdasarkan variabel-variabel demografis seperti:
·
Usia
Pada
paprika untuk ,anak-anak, remaja, dewasa, serta orang tua karena buah paprika
dapat di campur pada beberapa masakan olahan tidak hanya itu paprika juga dapat
di buat jus karena dapat melawan kanker
dan kaya akan kandungan gizi/nutrisinya.
·
Jenis kelamin
Pada parika yang mengkonsumsi pria dan
wanita
·
pendapatan
Pada
paprika kenyataannya yang mengkonsumsi buah ini kebanyakan yaitu golongan
menengah ke atas.
·
pekerjaan
·
agama (semua agama)
·
ras, dan
·
kebangsaan.
Bersandarnya
para pemasar terhadap karakteristik demografis ini karena mereka sering kali
terkait erat dengan kebutuhan dan perilaku pembeli para konsumen serta dapat
langsung diukur.
b) Geografis
Berdasarkan
pemasaran geogafinya buah paprika sudah masuk ke pasar :
Berdasarkan
pemasaran geogafinya buah paprika sudah masuk ke pasar :
·
Pasar domestic : seperti pasar local
yaitu ada pasar tradisional dan pasar modern
Pasar Lokal : paprika disalurkan kepada beberapa
restoran terkenal di nasional seperti Hoka-Hoka Bento, Pizza Hut, dan Yanfruit,
Kemfarm dengan kualitas grade A local, grade B, dan grade C.
(supermarket,perusahan makan,setia budi,jogya) kebanyakan daerah jawa
·
Pasar internasional yaitu
singapur,Taiwan.
c) Behavioristis
Menurut
selera konsumen semakin banyak yang suka maka semakin meningkat pula permintaan
buah paprika di pasaran dan di imbangi dengan pendapatan masyarakatnya atau
kebiasanya dalam menjaga kesehatan
d) Psikografis
Pembagian
pasar berdasarkan gaya hidup dan atau kepribadian di rujuk sebagai segmentasi
psikografis. Penentuan gaya hidup biasanya didasarkan pada analisis kegiatan,
minat dan opini (activities, interest, opinion – AIO) para konsumen.
Contohnya:
Dengan
semakin banyaknya turis asing dan ekspatriat yang tinggal di Indonesia dan
semakin populernya makanan Barat di Indonesia, permintaan akan paprika semakin
meningkat. Tersedianya dataran tinggi dan lahan yang sesuai untuk pertumbuhan
tanaman paprika, serta adanya permintaan pasar yang terus meningkat.
2.3 Pemasaran
Paprika
Pemasaran
buah paprika tidak terlalu sulit karena memiliki pasar yang sangat luas baik di
dalam negeri maupun untuk pasar ekspor. Pemasaran dalam negeri tidak seperti
pemasaran cabai lainnya, karena belum memasyarakatnya buah paprika dan masih
sedikit jenis masakan khas Indonesia yang menggunakan buah paprika serta
paprika masih tergolong mahal dibanding dengan cabai besar biasa. Paprika dapat
dipasarkan dalam bentuk buah segar, buah kering maupun dalam bentuk olahan,
tergantung pada permintaan pasar. Pemasaran dalam bentuk buah segar, harga
jualnya dibedakan atas bentuk, warna dan ukuran buah. Dari segi warna, paprika
dibedakan yaitu merah, hijau, kuning dan orange.Paprika orange, kuning dan
merah harga jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan paprika warna hijau.
Selain warna, harga jual paprika ditentukan pula oleh ukuran buahnya.
Kegiatan
pemasaran paprika dari petani produsen sampai ke konsumen melibatkan cukup
banyak mata rantai pemasarannya. Panjang atau pendeknya mata rantai pemasaran
akan berpengaruh terhadap harga jual di tingkat petani dan harga jual di
pasaran (harga yang dibayar konsumen). Semakin pendek mata rantai pemasaran,
berarti harga jual di tingkat petani produsen semakin tinggi. Rantai pemasaran
yang pendek, pedagang perantara memperoleh keuntungan yang wajar dan konsumen
mendapatkan harga yang tidak terlalu mahal.
Pemasaran buah paprika segar selama ini, umumnya petani produsen menjual langsung ke swalayan, hotel, restoran. Cara memasarkan langsung seperti ini biasanya sangat menguntungkan karena petani produsen akan mendapatkan harga yang tinggi.
Pemasaran buah paprika segar selama ini, umumnya petani produsen menjual langsung ke swalayan, hotel, restoran. Cara memasarkan langsung seperti ini biasanya sangat menguntungkan karena petani produsen akan mendapatkan harga yang tinggi.
Petani
produsen menjualnya kepada pedagang/tengkulak sewaktu pedagang/tengkulak itu
datang ke kebun dan membeli langsung paprika tersebut. Kelebihannya, paprika
belum disortir petani produsen dan pasti dibeli semua oleh pedagang/tengkulak
sedangkan kekurangannya adalah biasanya harga ditentukan oleh
pedagang/tengkulak sehingga jika petani produsen tidak pandai menjualnya tentu
tidak akan mendapat keuntungan yang memadai. Harga paprika sangat tergantung
pada musim panen, jika musim panen raya pada umumnya harga paprika di pasaran
turun. Pada saat panen raya, harga paparika di tingkat petani produsen dapat
berfluktuasi setiap hari bahkan setiap jam.Selain itu, pada saat bulan ramadhan
harga paprika juga menurun karena permintaan akan paprika dalam negeri juga
menurun. Harga paprika cenderung ditentukan di tingkat pedagang besar (grosir).
Melalui jaringannya, pedagang besar telah memiliki kemudahan untuk memperoleh
harga di pasaran atau harga konsumen. Dilihat dari aspek sumber daya alam,
tersedianya dataran tinggi dan lahan yang sesuai untuk tanaman paprika
merupakan prospek dalam pengembangan tanaman paprika. Peluang pemasaran paprika
tidak hanya terbatas di dalam negeri tetapi juga luar negeri, yaitu Amerika
Serikat, Belanda, Jerman, Inggris, Swedia, Perancis, Swiss, Spanyol, Italia,
Kanada, Belgia, Jepang, Singapura, Malaysia, Singapura.
Harga
Masih
sedikitnya pengusahaan paprika di Indonesia menyebabkan produksi paprika
yang ada belum
mampu memenuhi permintaan.
Kekurangan produksi ini
membuka peluang untuk
mengusahakan paprika. Peluang-
peluang lainnya timbul dari pertumbuhan penduduk dan informasi yang
cepat di Indonesia dan pertumbuhan
waralaba yang lebih dari 50% nya bergerak
dibidang makanan dan minuman.
Dari keterangan yang diperoleh, peluang pasar ekspor paprika masih
terbuka terutama untuk
ekspor ke Singapura. Salah satu petani
paprika di Pasirlangu,
menjual produksi paprikanya
sebanyak 80% ke
eksportir yang mengekspor ke Singapura dan sisanya 20% ke pasar
lokal.
Oleh
karena itu, untuk mempertahankan market share yang luas, strategi harga yang tepat adalah
menggunakan standard harga yang tidak murah untuk masing-masing kualitas karena terbatasnya
produk yang dihasilkan serta permintaan yang terus meningkat baik di tingkat
nasional, maupun internasional. Standars harga yang ditawarkan sebagai berikut
Untuk
domestic ( target pemasaran paprika yang masuk ke ritel modern seperti
jogja,super indo,dan lainya)
a. Untuk paprika untuk kemasan isi 1
buah untuk G.A dan B local.
Jenis paprika
|
Harga /bungkus
|
Hijau
|
Rp 6500
|
Merah
|
Rp 9000
|
Kuning
|
Rp 9000
|
Orange
|
Rp 9000
|
b.
Untuk
paprika dengan kemasan isi 2 jenis paprika yang berbeda yaitu
Jenis paprika
|
Harga / bungkus
|
Hijau,merah
|
Rp 13500
|
Hijau,orange
|
Rp 13500
|
Hijau kuning
|
Rp 13500
|
Merah ,orange
|
Rp 15500
|
Kuning.orange
|
Rp 15500
|
Hijau
|
Rp 13000
|
Merah
kuning
|
Rp 13000
|
Orange
|
Rp 13000
|
c.
Untuk
kombinasi 3 paprika
Jenis
paprika
|
Harga
/ bungkus
|
Hijau,merah,orange
|
Rp
22500
|
Hijau
,orange,kuning
|
Rp
22500
|
Merah
,kuning,orange
|
Rp
23500
|
Hijau
|
Rp
17500
|
Merah
|
Rp
25000
|
Kuning
|
Rp
25000
|
Orange
|
Rp
25000
|
d.
Untuk
kemasan paprika isi 6 atau 1 kg yaitu
Jenis
paprika
|
Harga
/ kemasan
|
Hujau
|
Rp
34000
|
Merah
|
Rp
49000
|
Kuning
|
Rp
49000
|
Orange
|
Rp
49000
|
Strategi Lokasi dan Distribusi
Penentuan
lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat
penting, hal ini disebabkan agar konusumen mudah menjangkau setiap lokasi yang
ada serta mendistribusikan barang atau jasa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan
penentuan lokasi adalah:
1) Dekat dengan kawasan industry
2) Dekat dengan lokasi perkantoran
3) Dekat dengan lokasi pemerintah
4) Dekat dengan pusat pemerintah
5) Dekat dengan lokasi perumahan dan
masyarakat
6) Mempertimbangkan jumlah pesaing
7)
Sarana dan
prasarana
Faktor-faktor yang mempengaruhi
strategi distribusi:
1) Pertimbangan pembeli atau factor
pasar
2) Karakteristik product
3) Factor produsen atau pertimbangan
pengawasan dan keuangan
Dari
beberapa aspek penentuan lokasi yang ditinjau, maka fokus perhatian pada
pemasaran paprika adalah pada pengembangan sarana dan prasarana baik pada
teknologi alat pengangkutan maupun SDM yang berkualitas. Hal ini karena
sulitnya untuk mengadakan lokasi budidaya paprika yang mendekati pasar atau
konsumen sehingga alternative lain yang perlu diperhatikan untuk kualitas
pemasaran paprika terletak pada pengembangan alat-alat pendingin dalam mobil
angkutan agar paprika tidak cepat busuk dan menjaga kualitas produk serta
pemilihan SDM seperti supir angkutan yang berkinerja dalam proses distribusi.
Selain itu, sarana dan prasarana on farm juga harus ditingkatkan dari segi
kuantitas maupun kualitas agar produk
yang dihasilkan meskipun terbatas pada beberapa daerah tertentu di Indonesia,
tetapi mampu bersaing untuk memenuhi angka permintaan serta menghasilkan
kualitas yang memenuhi standard.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paprika
merupakan salah satu sayuran yang memiliki prospek yang cerah. Peluang pasar
luar dan dalam negeri masih terbuka lebar karena pasokan lebih kecil
dibandingkan permintaan. Produksi dalam negeri masih terbatas, karena paprika
merupakan tanaman yang memerlukan kondisi agroklimat dan terbatas pada daerah
dataran tinggi. Walaupun bukan merupakan tanaman sayuran asli indonesia,
perubahan gaya hidupdan pola konsumsi penduduk (Khususnya perkotaan) berupa
menu sayuran permintaan terhadap paprika menunjukkan peningkatan. Paprika yang
lebih dikenal dengan nama cabai manis
ini banyak ditemukan di pasar swalayan, dan juga dipasar tradisional di daerah
perkotaan. Paprika adalah tanaman subtropis sehingga akan lebih cocok ditanam
pada daerah dengan ketinggian di atas 750 m dpl (di atas permukaan laut). Walaupun
jika dibandingkan dengan permintaan jenis cabai yang lain, permintaan paprika
lebih kecil, luas penanaman paprika terus berkembang seiring dengan permintaan
pasar yang terus meningkat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan
produksi paprika adalah melalui intensifikasi dan teknologi penanaman. Teknik
budidaya secara hidroponik merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan
produksi pada kondisi lahan yang semakin sempit sebagai akibat dari konversi
lahan pertanian untuk kawasan industri dan pemukiman.
DAFTAR PUSTAKA
Comments
Post a Comment